Sunday, August 5, 2012

:: PUASA MENDIDIK JIWA ::




Puasa mendidik jiwa untuk takut kepada Allah s.w.t. dalam keadaan sembunyi atau terbuka. Lantaran tiada siapa yang memantau atau memerhati orang yang berpuasa melainkan Allah s.w.t.

Prof. Doktor Wahbah az-Zuhaili. (di dalam Tafsir al Munir : Juzuk kedua/ muka surat 130. Cetakan Darul Fikri Damsyik) ketika menafsirkan ayat ini menyebut bahawa Ibadah Puasa melahirkan ketaqwaan kepada Allah s.w.t melalui beberapa faktor :

1. Puasa mendidik jiwa untuk takut kepada Allah s.w.t. dalam keadaan sembunyi atau terbuka. Lantaran tiada siapa yang memantau atau memerhati orang yang berpuasa melainkan Allah s.w.t. (Seseorang boleh makan lalu berpura-pura lapar di hadapan manusia tetapi tidak di hadapan Allah s.w.t. Justeru Allah s.w.t adalah Tuhan yang Maha Mengetahui)

2. Mengekang keterlanjuran syahwah dan meringankan pengaruh serta penguasaannya. (lantaran puasa melemahkan gelora nafsu)

3. Mencetus naluri yang peka (sensitive) dan bersifat belas simpati terhadap insan yang lain. (Lapar sewaktu berpuasa adalah mengingatkan kita kepada mereka yang miskin dan tidak bernasib baik)

4. Ibadah puasa memahamkan kita pengertian persamaan kedudukan taraf orang–orang kaya dan miskin. (di sisi Allah s.w.t)

5. Meletakkan kehidupan Insan dan pengurusannya di atas sistem (yang benar dan menepati fitrah) dan mendisiplinkannya.

6. Memulihkan struktur dalaman tubuh, menguatkan kesihatan dan membebaskan jasad dari sebarang unsur yang memudharatkan jasad.

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِن تَتَّقُواْ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّكُمۡ فُرۡقَانً۬ا وَيُكَفِّرۡ عَنڪُمۡ سَيِّـَٔاتِكُمۡ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡۗ وَٱللَّهُ ذُو ٱلۡفَضۡلِ ٱلۡعَظِيمِ
Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu bertakwa kepada Allah, nescaya Dia mengadakan bagi kamu (petunjuk) yang membezakan antara yang benar dengan yang salah dan menghapuskan kesalahan-kesalahan kamu, serta mengampunkan (dosa-dosa) kamu dan Allah (sememangnya) mempunyai limpah kurnia yang besar

[Surah Al-Anfal 8 : Ayat 29]


Thursday, July 26, 2012

:: Doa Harian Ramadhan ::






Doa Hari – 1

Yaa Allah! Jadikanlah Puasa Ku Sebagai Puasa Orang-Orang Yang Benar-Benar Berpuasa. Dan Ibadah Malam Ku Sebagai Ibadah Orang-Orang Yang Benar-Benar Melakukan Ibadah Malam. Dan Jagalah Aku Dan Tidurnya Orang-Orang Yang Lalai. Hapuskanlah Dosa Ku ... Wahai Tuhan Sekalian Alam!!
Dan Ampunilah Aku, Wahai Pengampun Para Pembuat Dosa.

Doa Hari – 2

Yaa Allah! Dekatkanlah Aku Kepada Keridhoan-Mu Dan Jauhkanlah Aku Dan Kemurkaan Serta Balasan-Mu. Berilah Aku Kemampuan Untuk Membaca Ayat-Ayat-Mu Dengan Rahmat-Mu, Wahai Maha Pengasih Dad Semua Pengasih!!




Doa Hari – 3

Yaa Allah! Berikanlah Aku Rezki Akal Dan Kewaspadaan Dan Jauhkanlah Aku Dari Kebodohan Dan Kesesatan. Sediakanlah Bagian Untuk Ku Dari Segala Kebaikan Yang Kau Turunkan, Demi Kemurahan-Mu, Wahai Dzat Yang Maha Dermawan Dari Semua Dermawan!

Doa Hari – 4


Yaa Allah! Berikanlah Kekuatan Kepada Ku, Untuk Menegakkan Perintah-Perintah-Mu, Dan Berilah Aku Manisnya Berdzikir Mengingat-Mu. Berilah Aku Kekuatan Untuk Menunaikan Syukur Kepada-Mu, Dengan Kemuliaan-Mu. Dan Jagalah Aku Dengan Penjagaan-Mu Dan Perlindungan-Mu, Wahai Dzat Yang Maha Melihat.

Doa Hari – 5



Yaa Allah! Jadikanlah Aku Diantara Orang-Orang Yang Memohon Ampunan, Dan Jadikanlah Aku Sebagai Hamba-Mu Yang Sholeh Dan Setia Serta Jadikanlah Aku Diantara Auliya'-Mu Yang Dekat Disisi-Mu, Dengan Kelembutan-Mu, Wahai Dzat Yang Maha Pengasih Di Antara Semua Pengasih.





Doa Hari – 6

Yaa Allah! Janganlah Engkau Hinakan Aku Karena Perbuatan Maksiat Terhadap-Mu, Dan Janganlah Engkau Pukul Aku Dengan Cambuk Balasan-Mu. Jauhkanlah Aku Dari Hal-Hal Yang Dapat Menyebabkan Kemurkaan-Mu, Dengan Anugerah Dan Bantuan-Mu, Wahai Puncak Keinginan Orang-Orang Yang Berkeinginan!

Doa Hari – 7


Yaa Allah! Bantulah Aku Untuk Melaksanakan Puasanya, Dan Ibadah Malamnya. Jauhkanlah Aku Dari Kelalaian Dan Dosa-Dosa Nya. Dan Berikanlah Aku Dzikir Berupa Dzikir Mengingat-Mu Secara Berkesinambungan, Dengan Taufiq- Mu, Wahai Pemberi Petunjuk Orang-Orang Yang Sesat.




Doa Hari – 8
 
Yaa Allah! Berilah Aku Rezki Berupa Kasih Sayang Terhadap Anak-Anak Yatim Dan Pemberian Makan, Serta Penyebaran Salam, Dan Pergaulan Dengan Orang-Orang Mulia, Dengan Kemuliaan-Mu, Wahai Tempat Berlindung Bagi Orang-Orang Yang Berharap


Doa Hari – 9

Yaa Allah! Sediakanlah Untuk Ku Sebagian Dari Rahmat-Mu Yang Luas, Dan Berikanlah Aku Petunjuk Kepada Ajaran-Ajaran-Mu Yang Terang, Dan Bimbinglah Aku Menuju Kepada Kerelaan-Mu Yang Penuh Dengan Kecintaan-Mu, Wahai Harapan Orang-Orang Yang Rindu.

Doa Hari – 10

Yaa Allah! Jadikanlah Aku Diantara Orang-Orang Yang Bertawakkal Kepada-Mu, Dan Jadikanlah Aku Diantara Orang- Orang Yang Menang Disisi-Mu, Dan Jadikanlah Aku Diantara Orang-Orang Yang Dekat Kepada-Mu Dengan Ihsan-Mu, Wahai Tujuan Orang-Orang Yang Memohon.




Doa Hari – 11
 
Yaa Allah! Tanamkanlah Dalam Diriku Kecintaan Kepada Perbuatan Baik, Dan Tanamkanlah Dalam Diriku Kebencian Terhadap Kemaksiatan Dan Kefasikan. Jauhkanlah Dariku Kemurkaan-Mu Dan Api Neraka Dengan Pertolongan-Mu, Wahai Penolong Orang-Orang Yang Meminta Pertolongan.


Doa Hari – 12


Yaa Allah! Hiasilah Diriku Dengan Penutup Dan Kesucian. Tutupilah Diriku Dengan Pakaian Qana'ah Dan Kerelaan. Tempatkanlah Aku Di Atas Jalan Keadilan Dan Sikap Tulus. Amankanlah Diriku Dari Setiap Yang Aku Takuti Dengan Penjagaan-Mu, Wahai Penjaga Orang-Orang Yang Takut.


Doa Hari – 13

Yaa Allah! Sucikanlah Diriku Dari Kekotoran Dan Kejelekan. Berilah Kesabaran Padaku Untuk Menerima Segala Ketentuan. Dan Berilah Kemampuan Kepadaku Untuk Bertaqwa, Dan Bergaul Dengan Orang-Orang Yang Baik Dengan Bantuan-Mu, Wahai Dambaan Orang-Orang Miskin.

Doa Hari – 14

Yaa Allah! Janganlah. Engkau Hukum Aku, Karena Kekeliruan Yang Ku lakukan. Dan Ampunilah Aku Dari Kesalahan-Kesalahan Dan Kebodohan. Janganlah Engkau Jadikan Diriku Sebagai Sasaran Bala' Dan Malapetaka Dengan Kemuliaan-Mu, Wahai Kemuliaan Kaum Muslimin.

Doa Hari – 15

Yaa Allah! Berilah Aku Rezki Berupa Ketaatan Orang-Orang Yang Khusyu'. Dan Lapangkanlah Dadaku Dengan Taubatnya Orang-Orang Yang Menyesal, Dengan Keamanan-Mu, Wahai Keamanan Untuk Orang-Orang Yang Takut.




Doa Hari - 16

Yaa Allah! Berilah Aku Kemampuan Untuk Hidup Sebagaimana Kehidupan Orang-Orang Yang Baik. Dan Jauhkanlah Aku Dari Kehidupan Bersama Orang-Orang Yang Jahat. Dan Naungilah Aku Dengan Rahmat-Mu Hingga Sampai Kepada Alam Akhirat. Demi Ketuhanan-Mu Wahai Tuhan Seru Sekalian Alam.
Doa Hari – 17

Yaa Allah! Tunjukkanlah Aku Kepada Amal Kebajikan Dan Penuhilah Hajat Serta Cita-Cita Ku. Wahai Yang Maha Mengetahui Keperluan, Tanpa Pengungkapan Permohonan. Wahai Yang Maha Mengetahui Segala Yang Ada Didalam Hati Seluruh Isi Alam. Sholawat Atas Mohammad Dan Keluarganya Yang Suci.
Doa Hari – 18

Yaa Allah! Sedarkanlah Aku Akan Berkah-Berkah Yang Terdapat Di Saat Saharnya. Dan Sinarilah Hatiku Dengan Terang Cahayanya Dan Bimbinglah Aku Dan Seluruh Anggota Tubuhku Untuk Dapat Mengikuti Ajaran-Ajarannya, Demi Cahaya-Mu Wahai Penerang Hati Para Arifin.

Doa Hari – 19

Yaa Allah! Penuhilah Bagianku Dengan Berkah-Berkahnya, Dan Mudahkanlah Jalanku Menuju Kebaikan-Kebaikannya. Janganlah Kau Jauhkan Aku Dari Ketertedmaan Kebaikan- Kebaikannya, Wahai Pembed Petunjuk Kepada Kebenaran Yang Terang.


Doa Hari – 20

Yaa Allah! Bukakanlah Bagiku Pintu-Pintu Sorga Dan Tutupkanlah Bagiku Pintu-Pintu Neraka, Dan Berikanlah Kemampuan Padaku Untuk Membaca Ai-Quran Wahai Penurun Ketenangan Di Dalam Hati Orang-Orang Mu'min.

Doa Hari – 21

Yaa Allah! Berilah Aku Petunjuk Menuju Kepada Keridhoan- Mu. Dan Janganlah Engkau Bed Jalan Kepada Setan Untuk Menguasaiku. Jadikanlah Sorga Bagiku Sebagai Tempat Tinggal Dan Peristirahatan, Wahai Pemenuh Keperluan Orang- Orang Yang Meminta.

Doa Hari – 22

Yaa Allah! Bukakanlah Bagiku Pintu-Pintu Karunia-Mu, Turunkan Untuk ku Berkah-Berkah Mu. Berilah Kemampuan Untuk ku Kepada Penyebab-Penyebab Keridhoan-Mu, Dan Tempatkanlah Aku Di Dalam Sorga-Mu Yang Luas, Wahai Penjawab Doa Orang-Orang Yang Dalam Kesempitan.

Doa Hari – 23

Yaa Allah! Sucikanlah Aku Dari Dosa-Dosa, Dan Bersihkanlah Diriku Dari Segala Aib. Tanamkanlah Ketaqwaan Di Dalam Hatiku, Wahai Penghapus Kesalahan Orang-Orang Yang Berdosa.






Doa Hari – 24

Yaa Allah! Aku Memohon Kepada-Mu Hal-Hal Yang Mendatangkan Keridhoan-Mu, Dan Aku Berlindung Dengan- Mu Dan Hal-Hal Yang Mendatangkan Kemarahan-Mu, Dan Aku Memohon Kepada-Mu Kemampuan Untuk Mentaati-Mu Serta Menghindari Kemaksiatan Terhadap-Mu, Wahai Pemberi Para Peminta.
Doa Hari – 25

Yaa Allah! Jadikanlah Aku Orang-.Orang Yang Menyintai Auliya-Mu Dan Memusuhi Musuh-Musuh Mu. Jadikanlah Aku Pengikut Sunnah-Sunnah Penutup Nabi-Mu, Wahai Penjaga Hati Para Nabi.


Doa Hari – 26
Yaa Allah! Jadikanlah Usaha ku Sebagai Usaha Yang Di syukuri, Dan Dosa-Dosa ku Di ampuni, Amal Perbuatan Ku Diterima, Dan Seluruh Aib ku Di tutupi, Wahai Maha Pendengar Dan Semua Yang Mendengar.

Doa Hari – 27


 Yaa Allah! Rizkikanlah Kepadaku Keutamaan Lailatul Qadr, Dan Ubahlah Perkara-Perkara ku Yang Sulit Menjadi Mudah. Terimalah Permintaan Maafku, Dan Hapuskanlah Dosa Dan Keslahanku, Wahai Yang Maha Penyayang Terhadap Hamba- HambaNya Yang Sholeh.

Doa Hari – 28

 Yaa Allah! Penuhkanlah Hidupku Dengan Amalan-Amalan Sunnah, Dan Muliakanlah Aku Dengan Terkabulnya Semua Permintaan. Dekatkanlah Perantaraanku Kepada-Mu Diantara Semua Perantara, Wahai Yang Tidak Tersibukkan Oleh Permintaan Orang-Orang Yang Meminta.
Doa Hari – 29

Yaa Allah! Liputilah Aku Dengan Rahmat Dan Berikanlah Kepadaku Taufiq Dan Penjagaan. Sucikanlah Hatiku Dan Noda-Noda Fitnah Wahai Pengasih Terhadap Hamba- HambaNya Yang Mu'min.

Doa Hari – 30

Yaa Allah! Jadikanlah Puasa ku Disertai Dengan Syukur Dan Penerima Di Atas Jalan Keridhoan-Mu Dan Keridhoan Rasul. Cabang-Cabangnya Kokoh Dan Kuat Berkat Pokok-Pokoknya, Demi Kenabian Mohammad Dan Keluarganya Yang Suci, Dan Segala Puji Bagi Allah Tuhan Sekalian Alam.

~SALAM RAMADHAN~ 



 

Wednesday, June 20, 2012

:: Bulan sya’ban ::



Bulan sya’ban merupakan bulan kelapan dalam tahun qamariah yang mempunyai 28 hari. Sya’ban bermaksud bercerai-berai dan dinamakan demikian kerana diriwayatkan bahawa dalam bulan ini masyarakat arab bertempiaran ke merata-rata tempat untuk mencari air kesan daripada kemarau yang berpanjangan. Bagi umat islam, bulan sya’ban merupakan satu bulan yang sangat mulia dan begitu penting kerana ia ibarat bulan persediaan untuk memasuki bulan ramadhan. Disamping itu, bulan sya’ban juga adalah salah satu bulan ibadat sebagaimana bulan rejab dan ramadhan.

KELEBIHAN BULAN SYA’BAN

Rasulullah S.A.W mengumpamakan kelebihan bulan sya’ban berbanding bulan-bulan lain dengan kelebihan diri Baginda S.A.W berbanding dengan nabi-nabi yang lain.

Sabda Rasulullah S.A.W yang bermaksud :

“keutamaan bulan sya’ban ke atas bulan-bulan yang lain adalah seperti kemuliaanku ke atas semua para nabi, manakala keutamaan bulan ramadhan ke atas semua bulan yang lain seperti keutamaan ALLAH S.W.T ke atas hamba-hambanya.”

Rasulullah s.a.w bersabda lagi :

“barang siapa yang mengagungkan bulan sya’ban, bertaqwa kepada ALLAH S.W.T , taat kepadaNYA serta menahan diri dari perbuatan maksiat atau derhaka kepadaNYA, maka ALLAH S.W.T mengampun dosanya dan menyelamatkannya dalam suatu tahun dari segala macam bencana dan penyakit.”

Aisyah R.A meriwayat hadith Rasulullah S.A.W yang bermaksud :

“Rasulullah S.A.W tidak pernah berpuasa sunat setiap bulan lebih banyak berbanding puasanya di dalam bulan sya’ban. Baginda S.A.W bersabda : beramallah kamu sehari dengan kemampuanmu, sesungguhnya ALLAH S.W.T tidak pernah bosan (untuk memberi pahala) sehingga kamu sendiri yang bosan untuk beramal.”

 PERISTIWA DI BULAN SYA’BAN

1.      Malam nisfu sya’ban  pada 14 sya’ban.
Keagungan malam nisfu sya’ban seumpama keagungan bulan rejab dengan malam isra’ mikrajnya dan keagungan bulan ramadhan dengan lailatul qadarnya.

2.      Berlaku penukaran kiblat  dari Masjid Al Aqsa di Baitul Maqdis ke Kaabah di Masjidil Haram, Mekah pada 15 sya’ban.

3.      Berlaku peperangan bani mustalik.
Pada bulan sya’ban tahun kelima hijrah. Kemenangan berpihak kepada islam. Hanya 10 orang terbunuh manakala yang lain menjadi tawanan termasuklah Barrah (anak perempuan ketua bani mustalik). Rasulullah S.A.W telah mengahwini Barrah  yang kemudiannya ditukar nama kepada Juwariah. Perkahwinan ini telah member keuntungan yang besar kepada islam kerana selepas itu Bani  Mustalik telah memeluk islam dan memberikan sokongan serta dokongan yang padu kepada perjuangan Baginda S.A.W.


4.      Perang badar yang terakhir.
Pada tahun keempat hijrah, Badar merupakan tempat perniagaan tahunan yang berjalan selama lebih kurang seminggu daripada Bulan Sya’ban. Peperangan ini bertujuan menunaikan janji yang berbentuk cabaran dari Abu Sufian setelah berakhirnya Perang Uhud. Rasulullah S.A.W telah keluar bersama 1500 orang tentera, namun mereka tidak menemui walaupun seorang tentera daripada pihak musuh. Hal ini kerana Abu Sufian terlebih dahaulu telah mengarahkan tenteranya supaya berpatah balik setelah berjalan selama dua malam dengan alas an musim kemarau kurang elok untuk berperang. Justeru itu, tiada sebarang pertumpahan darah yang berlaku.

AMALAN PADA MALAM NISFU SYA’BAN

Pada malam nisfu sya’ban hendaklah kita merebut peluang keemasan ini dengan cara menghidupkan malamnya dengan ibadat. Sebelum itu, pada siangnya eloklah berpuasa terlebih dahulu. Apabila selesai menunaikan solat maghrib, disunatkan solat sunat 2 rakaat. Selepas itu, hendaklah dibaca surah yasin sebanyak tiga kali dengan niat yang berbeza-beza.

Disunatkan juga memperbanyakkan istighfar dan bertaubat daripada segala dosa serta meminta keampunan daripada ALLAH S.W.T untuk kedua ibu bapa serta keluarga disamping memperbanyakkan bacaan al-quran, bertasbih, bertahmid,berzikir, berselawat dan melakukan solat-solat sunat. Amat baik dibaca penghulu istiqhfar, zikir dan doa :

اللهم انت ربى لا اله الا انت خلقتنى وانا عبدك وانا على  عهدك ووعدك ما استطعت اعوذ بك من شر ما صنعت ابوء لك بنعمتك علي وابوء بذنبى فاغفرلى فانه لا يغفر الذنوب الا انت

Maksudnya :
“Ya ALLAH, Engakau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan melainkan Engkau yang menciptakanku, dan aku adalahhambaMU, dan aku berada diatas sumpah dan perjanjianMU menurut semampuku,aku berlindung kepadaMU dari keburukan perbuatanku (dosa), aku mengakui dengan nikmatMU atasku, dan aku mengakui akan dosaku. Maka, ampunilah aku, kerana  sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa-dosa melainkan Engkau”.

Selain daripada itu, disunatkan juga memperbanyakkan doa kerana malam nisfu sya’ban merupakan malam yang paling mustajab doanya dan penuh rahmat.

Rasulullah S.A.W bersabda yang bermak sud :

“ ada 5 malam yang tidak ditolak  permintaan (doa) iaitu :

-          Malam pertama bulan rejab
-          Malam nisfu sya’ban
-          Malam jumaat
-          Dua malam iaitu : malam hari raya aidilfitri dan malam hari raya aidiladha.”


Didalam kitab Duratun Nasihin dinyatakan hadith yang bermaksud :

“ Jibril telah dating kepadaku pada malam nisfu sya’ban dan berkata : wahai Muhammad, pada mala mini pintu-pintu langit dan pintu-pintu rahmat sedang dibuka, oleh itu bangunlah dan kerjakan sembahyang, kemudian angkat kepalamu serta kedua-dua tanganmu ke langit.”  Aku (Rasulullah S.A.W) bertanya : “wahai Jibril, apakah gerangan malam ini ?”  Jibril menjawab : “pada malam ini telah dibuka 300 pintu rahmat, maka  ALLAH S.W.T  mengampun semua orang yang tidak menyekutukannya dengan sesuatu melainkan  (yang tidak diampuni) ialah tukang sihir, tukang tilik, orang yang sangat suka bermusuhan, peminum arak, pelacur, orang yang memakan riba, orang derhaka kepada kedua ibu bapanya, orang yang suka mengadu dombadan orang yang memutuskan silaturrahim. Maka sesungguhnya mereka tidak akan diampun sehingga mereka mahu bertaubat dan meninggalkan pekerjaan maksiatnya.”




Friday, June 15, 2012

:: Peristiwa Israk Mikraj Nabi Muhammad S.A.W. – 27 Rejab ::




1. Sebelum Israk dan Mikraj
Rasulullah S. A. W. mengalami pembedahan dada / perut, dilakukan oleh malaikat Jibrail dan Mika’il. Hati Baginda S. A. W.. dicuci dengan air zamzam, dibuang ketul hitam (‘alaqah) iaitu tempat syaitan membisikkan waswasnya. Kemudian dituangkan hikmat, ilmu, dan iman. ke dalam dada Rasulullah S. A. W. Setelah itu, dadanya dijahit dan dimeterikan dengan “khatimin nubuwwah”. Selesai pembedahan, didatangkan binatang bernama Buraq untuk ditunggangi oleh Rasulullah dalam perjalanan luar biasa yang dinamakan “Israk” itu.

2. Semasa Israk (Perjalanan dari Masjidil-Haram ke Masjidil-Aqsa):
Sepanjang perjalanan (israk) itu Rasulullah S. A. W. diiringi (ditemani) oleh malaikat Jibrail dan Israfil. Tiba di tempat-tempat tertentu (tempat-tempat yang mulia dan bersejarah), Rasulullah telah diarah oleh Jibrail supaya berhenti dan bersembahyang sebanyak dua rakaat. Antara tempat-tempat berkenaan ialah:

i.                    Negeri Thaibah (Madinah), tempat di mana Rasulullah akan melakukan hijrah.
ii.                  Bukit Tursina, iaitu tempat Nabi Musa A. S. menerima wahyu daripada Allah;
iii.                 Baitul-Laham (tempat Nabi ‘Isa A. S. dilahirkan);

Dalam perjalanan itu juga baginda Rasulullah S. A. W. menghadapi gangguan jin ‘Afrit dengan api jamung dan dapat menyasikan peristiwa-peristiwa simbolik yang amat ajaib. Antaranya :

- Kaum yang sedang bertanam dan terus menuai hasil tanaman mereka. apabila dituai, hasil (buah) yang baru keluar semula seolah-olah belum lagi dituai. Hal ini berlaku berulang-ulang. Rasulullah S. A. W. diberitahu oleh Jibrail : Itulah kaum yang berjihad “Fisabilillah” yang digandakan pahala kebajikan sebanyak 700 kali ganda bahkan sehingga gandaan yang lebih banyak.

- Tempat yang berbau harum. Rasulullah S. A. W. diberitahu oleh Jibrail : Itulah bau kubur Mayitah (tukang sisir rambut anak Fir’aun) bersama suaminya dan anak-anak-nya (termasuk bayi yang dapat bercakap untuk menguatkan iman ibunya) yang dibunuh oleh Fir’aun kerana tetapt teguh beriman kepada Allah (tak mahu mengakui Fir’aun sebagai Tuhan).

- Sekumpulan orang yang sedang memecahkan kepala mereka. Setiap kali dipecahkan, kepala mereka sembuh kembali, lalu dipecahkan pula. Demikian dilakukan berkali-kali. Jibrail memberitahu Rasulullah: Itulah orang-orang yang berat kepala mereka untuk sujud (sembahyang).

- Sekumpulan orang yang hanya menutup kemaluan mereka (qubul dan dubur) dengan secebis kain. Mereka dihalau seperti binatang ternakan. Mereka makan bara api dan batu dari neraka Jahannam. Kata Jibrail : Itulah orang-orang yang tidak mengeluarkan zakat harta mereka.

- Satu kaum, lelaki dan perempuan, yang memakan daging mentah yang busuk sedangkan daging masak ada di sisi mereka. Kata Jibrail: Itulah lelaki dan perempuan yang melakukan zina sedangkan lelaki dan perempuan itu masing-masing mempunyai isteri / suami.

- Lelaki yang berenang dalam sungai darah dan dilontarkan batu. Kata Jibrail: Itulah orang yang makan riba`.

- Lelaki yang menghimpun seberkas kayu dan dia tak terdaya memikulnya, tapi ditambah lagi kayu yang lain. Kata Jibrail: Itulah orang tak dapat menunaikan amanah tetapi masih menerima amanah yang lain.

- Satu kaum yang sedang menggunting lidah dan bibir mereka dengan penggunting besi berkali-kali. Setiap kali digunting, lidah dan bibir mereka kembali seperti biasa. Kata Jibrail: Itulah orang yang membuat fitnah dan mengatakan sesuatu yang dia sendiri tidak melakukannya.

- Kaum yang mencakar muka dan dada mereka dengan kuku tembaga mereka. Kata Jibrail: Itulah orang yang memakan daging manusia (mengumpat) dan menjatuhkan maruah (mencela, menghinakan) orang.

- Seekor lembu jantan yang besar keluar dari lubang yang sempit. Tak dapat dimasukinya semula lubang itu. Kata Jibrail: Itulah orang yang bercakap besar (Takabbur). Kemudian menyesal, tapi sudah terlambat.

- Seorang perempuan dengan dulang yang penuh dengan pelbagai perhiasan. Rasulullah tidak memperdulikannya. Kata Jibrail: Itulah dunia. Jika Rasulullah memberi perhatian kepadanya, nescaya umat Islam akan mengutamakan dunia daripada akhirat.

- Seorang perempuan tua duduk di tengah jalan dan menyuruh Rasulullah berhenti. Rasulullah S. A. W. tidak menghiraukannya. Kata Jibrail: Itulah orang yang mensesiakan umurnya sampai ke tua.

- Seorang perempuan bongkok tiga menahan Rasulullah untuk bertanyakan sesuatu. Kata Jibrail: Itulah gambaran umur dunia yang sangat tua dan menanti saat hari kiamat.

Setibanya di masjid Al-Aqsa, Rasulullah turun dari Buraq. Kemudian masuk ke dalam masjid dan mengimamkan sembahyang dua rakaat dengan segala anbia` dan mursalin menjadi makmum.
Rasulullah S. A. W. terasa dahaga, lalu dibawa Jibrail dua bejana yang berisi arak dan susu. Rasulullah memilih susu lalu diminumnya. Kata Jibrail: Baginda membuat pilhan yang betul. Jika arak itu dipilih, nescaya ramai umat baginda akan menjadi sesat.

3. Semasa Mikraj (Naik ke Hadhratul-Qudus Menemui Allah):

Didatangkan Mikraj (tangga) yang indah dari syurga. Rasulullah S. A. W. dan Jibrail naik ke atas tangga pertama lalu terangkat ke pintu langit dunia (pintu Hafzhah).

1.      Langit Pertama:
Rasulullah S. A. W. dan Jibrail masuk ke langit pertama, lalu berjumpa dengan Nabi Adam A. S. Kemudian dapat melihat orang-orang yang makan riba` dan harta anak yatim dan melihat orang berzina yang rupa dan kelakuan mereka sangat huduh dan buruk. Penzina lelaki bergantung pada susu penzina perempuan.

2.      Langit Kedua:
Nabi S. A. W. dan Jibrail naik tangga langit yang kedua, lalu masuk dan bertemu dengan Nabi ‘Isa A. S. dan Nabi Yahya A. S.

3.      Langit Ketiga:
Naik langit ketiga. Bertemu dengan Nabi Yusuf A. S. 

4.      Langit Keempat:
Naik tangga langit keempat. Bertemu dengan Nabi Idris A. S.

5.      Langit Kelima:
 Naik tangga langit kelima. Bertemu dengan Nabi Harun A. S. yang dikelilingi oleh kaumnya Bani Israil.

6.      Langit Keenam:
 Naik tangga langit keenam. Bertemu dengan Nabi-Nabi. Seterusnya dengan Nabi Musa A. S. Rasulullah mengangkat kepala (disuruh oleh Jibrail) lalu dapat melihat umat baginda sendiri yang ramai, termasuk 70,000 orang yang masuk syurga tanpa hisab.

7.      Langit Ketujuh:
Naik tangga langit ketujuh dan masuk langit ketujuh lalu bertemu dengan Nabi Ibrahim Khalilullah yang sedang bersandar di Baitul-Ma’mur dihadapi oleh beberapa kaumnya. Kepada Rasulullah S. A. W., Nabi Ibrahim A. S. bersabda, “Engkau akan berjumpa dengan Allah pada malam ini. Umatmu adalah akhir umat dan terlalu dha’if, maka berdoalah untuk umatmu. Suruhlah umatmu menanam tanaman syurga iaitu lah HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH”. Mengikut riwayat lain, Nabi Irahim A. S. bersabda, “Sampaikan salamku kepada umatmu dan beritahu mereka, syurga itu baik tanahnya, tawar airnya dan tanamannya ialah lima kalimah, iaitu: SUBHANALLAH, WAL-HAMDULILLAH, WA lah ILAHA ILLALLAH ALLAHU AKBAR dan WA lah HAULA WA lah QUWWATA ILLA BILLAHIL- ‘ALIYYIL-’AZHIM. Bagi orang yang membaca setiap kalimah ini akan ditanamkan sepohon pokok dalam syurga”. Setelah melihat beberpa peristiwa! lain yang ajaib. Rasulullah dan Jibrail masuk ke dalam Baitul-Makmur dan bersembahyang (Baitul-Makmur ini betul-betul di atas Baitullah di Mekah).

8.      Tangga Kelapan:
Di sinilah disebut “al-Kursi” yang berbetulan dengan dahan pokok Sidratul-Muntaha. Rasulullah S. A. W. menyaksikan pelbagai keajaiban pada pokok itu: Sungai air yang tak berubah, sungai susu, sungai arak dan sungai madu lebah. Buah, daun-daun, batang dan dahannya berubah-ubah warna dan bertukar menjadi permata-permata yang indah. Unggas-unggas emas berterbangan. Semua keindahan itu tak terperi oleh manusia. Baginda Rasulullah S. A. W. dapat menyaksikan pula sungai Al-Kautsar yang terus masuk ke syurga. Seterusnya baginda masuk ke syurga dan melihat neraka berserta dengan Malik penunggunya.

9.      Tangga Kesembilan:
Di sini berbetulan dengan pucuk pokok Sidratul-Muntaha. Rasulullah S. A. W. masuk di dalam nur dan naik ke Mustawa dan Sharirul-Aqlam. Lalu dapat melihat seorang lelaki yang ghaib di dalam nur ‘Arasy, iaitu lelaki di dunia yang lidahnya sering basah berzikir, hatinya tertumpu penuh kepada masjid dan tidak memaki ibu bapanya.

10.   Rabbul-Arbab lalu dapat menyaksikan Allah S. W. T. dengan mata kepalanya, lantas sujud. Kemudian berlakulah dialog antara Allah dan Muhammad, Rasul-Nya:
Allah S. W. T : Ya Muhammad. Rasulullah : Labbaika. Allah S. W. T : Angkatlah kepalamu dan bermohonlah, Kami perkenankan. Rasulullah : Ya, Rabb. Engkau telah ambil Ibrahim sebagai Khalil dan Engkau berikan dia kerajaan yang besar. Engkau berkata-kata dengan Musa. Engkau berikan Daud kerajaan yang besar dan dapat melembutkan besi. Engkau kurniakan kerajaan kepada Sulaiman yang tidak Engkau kurniakan kepada sesiapa pun dan memudahkan Sulaiman menguasai jin, manusia, syaitan dan angin. Engkau ajarkan ‘Isa Taurat dan Injil. Dengan izin-Mu, dia dapat menyembuhkan orang buta, orang sufaq dan menghidupkan orang mati. Engkau lindungi dia dan ibunya daripada syaitan. Allah S. W. T : aku ambilmu sebagai kekasih. Aku perkenankanmu sebagai penyampai berita gembira dan amaran kepada umatmu. Aku buka dadamu dan buangkan dosamu. Aku jadikan umatmu sebaik-baik umat. Aku beri keutamaan dan keistimewaan kepadamu pada hari qiamat. Aku kurniakan tujuh ayat (surah Al-Fatihah) yang tidak aku kurniakan kepada sesiapa sebelummu. Aku berikanmu ayat-ayat di akhir surah al-Baqarah sebagai suatu perbendaharaan di bawah ‘Arasy. Aku berikan habuan daripada kelebihan Islam, hijrah, sedekah dan amar makruf dan nahi munkar. Aku kurniakanmu panji-panji Liwa-ul-hamd, maka Adam dan semua yang lainnya di bawah panji-panjimu. Dan aku fardhukan atasmu dan umatmu lima puluh (waktu) sembahyang.

4. Selesai munajat, Rasulullah S. A. W. di bawa menemui Nabi Ibrahim A. S. kemudian Nabi Musa A. S. yang kemudiannya menyuruh Rasulullah S. A. W. merayu kepada Allah S. W. T agar diberi keringanan, mengurangkan jumlah waktu sembahyang itu. Selepas sembilan kali merayu, (setiap kali dikurangkan lima waktu), akhirnya Allah perkenan memfardhukan sembahyang lima waktu sehari semalam dengan mengekalkan nilainya sebanyak 50 waktu juga.

5. Selepas Mikraj
Rasulullah S. A. W. turun ke langit dunia semula. Seterusnya turun ke Baitul-Maqdis. Lalu menunggang Buraq perjalanan pulang ke Mekah pada malam yang sama. Dalam perjalanan ini baginda bertemu dengan beberapa peristiwa yang kemudiannya menjadi saksi (bukti) peristiwa Israk dan Mikraj yang amat ajaib itu (Daripada satu riwayat peristiwa itu berlaku pada malam Isnin, 27 Rejab, kira-kira 18 bulan sebelum hijrah). Wallahu’alam.

(Sumber : Kitab Jam’ul-Fawaa`id) Kesimpulannya, peristiwa Israk dan Mikraj bukan hanya sekadar sebuah kisah sejarah yang diceritakan kembali setiap kali 27 Rejab menjelang. Adalah lebih penting untuk kita menghayati pengajaran di sebalik peristiwa tersebut bagi meneladani perkara yang baik dan menjauhi perkara yang tidak baik. Peristiwa Israk dan Mikraj yang memperlihatkan pelbagai kejadian aneh yang penuh pengajaran seharusnya memberi keinsafan kepada kita agar sentiasa mengingati Allah dan takut kepada kekuasaan-Nya.

Seandainya peristiwa dalam Israk dan Mikraj ini dipelajari dan dihayati benar-benar kemungkinan manusia mampu mengelakkan dirinya daripada melakukan berbagai-bagai kejahatan. Kejadian Israk dan Mikraj juga adalah untuk menguji umat Islam (apakah percaya atau tidak dengan peristiwa tersebut). Orang-orang kafir di zaman Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam langsung tidak mempercayai, malahan memperolok-olokkan Nabi sebaik-baik Nabi bercerita kepada mereka.

Peristiwa Israk dan Mikraj itu merupakan ujian dan mukjizat yang membuktikan kudrat atau kekuasaan Allah Subhanahu Wataala. Allah Subhanahu Wataala telah menunjukkan bukti-bukti kekuasaan dan kebesaran-Nya kepada Baginda Sallallahu Alaihi Wasallam.

Mafhum Firman Allah S. W. T. : “Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsa yang telah kami berkati sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebahagian dari tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (Surah Al-Israa’: Ayat 1). wallahua’lam..